🎭 Rumus Bor Rumah Sakit

DepKes RI) BOR Rumus Jml Hari Perawatan (HP) X 100 Jml TT X Jml hari pada periode yg sama Manfaat: u/ mengetahui Tingkat pemanfaatan tt di RS Interpretasi: Angka BOR rendah menunjukkan Kurangnya pemanfaatan fasilitas perawatan RS oleh masyarakat LOS / AvLOS LOS= Lama perawatan pasien di rumah sakit Average Length of Stay (AvLOS)= Rata-rata Dalamlampiran Permenkes tersebut, diatur 21 jenis pelayanan dan 107 indikator yang telah ditetapkan standar minimalnya dengan nilai tertentu. Kementrian Kesehatan menetapkan standar ini menjadi tolak ukur pelayanan rumah sakit badan layanan umum daerah. Tabel 1. Dimensi mutu (World Health Organization 2006). Dimensi Mutu. BORICU untuk Rumah Sakit di Sumenep adalah nol persen, BOR Isolasi 19 persen, sedangkan standar WHO untuk BOR adalah 60 persen. Oleh Imam S Ahmad Bashori Jadi, jumlah TT dalam rumus BOR tidak termasuk TT bayi baru lahir (bassinet) dan jumlah hari perawatan (HP) dalam rumus BOR juga tidak termasuk HP bayi baru lahir. Nilaiparameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI. 2005, Kementerian Kesehatan 2011). Rumus BOR = (Jumlah hari perawatan rumah sakit / (Jumlah tempat tidur x Jumlah hari dalam satu periode)) X 100%. AVLOS (Average Length of Stay) = Rata-rata lamanya pasien dirawat. AVLOS adalah the average hospitalization stay of inpatient Meskitak menjelaskan rinci perbandingannya, Riza menyebut saat ini sudah terisi 2.705 dari 6.837 untuk BOR dan sudah terpakai 428 dari 943 untuk ICU di seluruh rumah sakit di ibukota. Jadi BOR A Rumah sakit 1. Pengertian rumah sakit Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan yang kompleks, padat pakar, danpadat modal. Kompleksitas ini muncul karena Pengertian rumus dan nilai efisiensi dari BOR, LOS, TOI, dan BTO adalah sebagai berikut : a. BOR (Bed Occupancy Rate) ViewRumus BOR AVLOS TOI BTO GDR MANAGEMENT MISC at Hasanuddin University. Rumus BOR AVLOS TOI BTO GDR NDR (Indikator Pelayanan Rawat Inap) Kategori : Rekam Medis, Rumah Sakit Salah Bilanilai ini mendekati 100 berarti ideal tetapi bila BOR Rumah Sakit 60-80% sudah bias dikatakan ideal. BOR antara rumah sakit yang berbeda tidak bisa dibandingkan oleh karena adanya perbedaan fasilitas rumah sakit, tindakan medik, perbedaan teknologi intervensi. Semua per bedaan tadi disebut sebagai "case mix". 2rumah sakit rujukan tidak ada di rs online : 1.Rumkital dr. Soekantyo Jahya, 2. RS Tk.IV 18.07.02 J.A. Dimara-Bed Occupancy Rate (BOR) adalah persentase tempat tidur terisi dalam periode tertentu.-Bed Occupancy Rate (BOR): Persentase tempat tidur (TT) yang terisi dari sekian kapasitas tempat tidur yang disediakan/tersedia pada layanan rawat inap. . Cara Menghitung BOR, ALVOS, TOI, BTO, GDR, NDR Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu, dan efisiensi pelayanan rumah sakit. Indikator-indikator berikut bersumber dari sensus harian rawat inap 1. BOR Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur BOR menurut Huffman 1994 adalah “the ratio of patient service days to inpatient bed count days in a period under consideration”. Sedangkan menurut Depkes RI 2005, BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% Depkes RI, 2005. Rumus BOR = Jumlah hari perawatan rumah sakit / Jumlah tempat tidur X Jumlah hari dalam satu periode X 100% 2. AVLOS Average Length of Stay = Rata-rata lamanya pasien dirawat AVLOS menurut Huffman 1994 adalah “The average hospitalization stay of inpatient discharged during the period under consideration”. AVLOS menurut Depkes RI 2005 adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai AVLOS yang ideal antara 6-9 hari Depkes, 2005. Rumus AVLOS = Jumlah lama dirawat / Jumlah pasien keluar hidup + mati 3. TOI Turn Over Interval = Tenggang perputaran TOI menurut Depkes RI 2005 adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. Rumus TOI = Jumlah tempat tidur X Periode – Hari perawatan / Jumlah pasien keluar hidup +mati 4. BTO Bed Turn Over = Angka perputaran tempat tidur BTO menurut Huffman 1994 adalah “...the net effect of changed in occupancy rate and length of stay”. BTO menurut Depkes RI 2005 adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali. Rumus BTO = Jumlah pasien keluar hidup + mati / Jumlah tempat tidur 5. NDR Net Death Rate NDR menurut Depkes RI 2005 adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. Rumus NDR = Jumlah pasien mati > 48 jam / Jumlah pasien keluar hidup + mati X 1000 ‰ 6. GDR Gross Death Rate GDR menurut Depkes RI 2005 adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar. Rumus GDR = Jumlah pasien mati seluruhnya / Jumlah pasien keluar hidup + mati X 1000 ‰ Indikator Mutu pelayanan rawat inap - NDR - GDR - Prosentase Mati kurang dari 48 jam Indikator efisiensi pelayanan unit rawat inap - LOS - TOI - Ratio hari perawatan dengan perawat rawat inap Selain menggunakan beberapa indikator dan grafik yang menyajikan informasi dari data yang diolah, salah satu alat pemantau efisiensi yang dapat digunakan di unit rekam medis adalah grafik Barber Johnson, yang menempatkan empat parameter yaitu BOR, LOS, TOI dan BTO pada satu titik BOR Bed Occupancy Rate Standar 75-85% Rata-rata penggunaan tempat tidur Angkat BOR yang rendah menunjukkan kurangnya pemanfaatan fasilitas perawatan rumah sakit oleh maysarakat. Angka BOR yang tinggi >85% menunjukkan tingkat pemanfaatan tempat tidur yang tinggi sehingga perlu pengembangan RS dan penambahan tempat tidur ALOS Average Length of Stay Standar 3-12 hari Rata-rata Lama dirawat Angka LOS yang tinggi >12 hari menunjukkan tingkat ketidak efisiensinya suatu pelayanan rumah sakit TOI Turn Over Interval Standar 1-3 hari Interval penggunaan tempat tidur Angkat TOI yang tinggi >3hari menunjukkan tingkat ketidak efisiensinya penggunaan tempat tidur rumah sakit BTO Bed Turn Over Standar 30 kali Frekuensi pemakaian tempat tidur pada suatu rumah sakit Angkat BTO yang tinggi >30 kali menunjukkan tingkat ketidak efisiensinya penggunaan tempat tidur rumah sakit GDR Gross Death Rate Standar Semakin rendah GDR, berarti mutu pelayanan rumah sakit semakin baik. Angka ini bisa digunakan untuk menilai mutu pelayanan jika angka kematian Semakin rendah NDR, suatu rumah sakit berarti mutu pelayananannya semakin baik Beberapa Batasan Dalam Penghitungan BORUmumnya, hal-hal yang berkaitan dengan bayi baru lahir perinatal akan dicatat; dihitung; dan dilaporkan secara terpisah. Jadi, jumlah TT dalam rumus BOR tidak termasuk TT bayi baru lahir bassinet dan jumlah hari perawatan HP dalam rumus BOR juga tidak termasuk HP bayi baru menggunakan data dari lembar laporan RL-1, maka jumlah HP diambil dibaris SUB TOTAL yaitu baris sebelum ditambah perinatologi, bukan baris penghitungan BOR ditentukan berdasarkan kebijakan internal RS, bisa bulanan, tribulan, semester, atau bahkan penghitungan BOR juga ditentukan berdasarkan kebijakan internal RS, misalnya BOR per bangsal atau BOR untuk lingkup rumah sakit seluruh bangsal.Rumus BORBOR dihitung dengan cara membandingkan jumlah TT yang terpakai O dengan jumlah TT yang tersedia A. Perbandingan ini ditunjukkan dalam bentuk persentase %.Jadi, rumus dasar untuk menghitung BOR yaitu BOR = O/A x 100%rerata jumlah TT terpakai dalam suatu periode O sama dengan jumlah HP dalam periode tersebut dibagi dengan jumlah hari dalam periode yang bersangkutan t, atau O = jumlah HP / tmaka, misalnya BOR untuk bulan Januari 2014 dapat dihitung BOR = jumlah HP Januari / A x t x 100%Misalnya dalam bulan Januari 2014 tersedia 10 TT dan tercatat total HP periode Januari 2014 = maka BOR periode Januari 2014 = / 10×31 x 100%= 75,6 %BOR Dengan Perubahan Jumlah TTJika terjadi perubahan jumlah TT dalam periode yang akan dihitung BOR-nya, maka BOR dapat dihitung dengan cara seperti contoh berikut ini misalnya, memiliki TT tersedia 50. Pada tanggal 25 Januari 2014 terjadi penambahan 5 TT. Jumlah total HP hingga akhir periode Januari 2014 = 1250. Maka untuk menghitung BOR periode Januari 2014 yaitu / 50×24+55×7 x 100% = 78,9 %BOR Untuk PerinatologiCara menghitung BOR kelompok bayi baru lahir perinatologi pada prinsipnya sama dengan rumus BOR diatas, hanya saja yang digunakan adalah angka perinatologi. Jadi, jumlah TT yang tersedia adalah jumlah TT perinatologi bassinet dan jumlah HP adalah HP dari kelompok Ideal BORSemakin tinggi nilai BOR berarti semakin tinggi pula penggunaan TT yang ada untuk perawatan pasien. Namun perlu diperhatikan bahwa semakin banyak pasien yang dilayani berarti semakin sibuk dan semakin berat pula beban kerja petugas di unit tersebut. Akibatnya, pasien bisa kurang mendapat perhatian yang dibutuhkan kepuasan pasien menurun dan kemungkinan infeksi nosokomial juga meningkat. Disisi lain, semakin rendah BOR berarti semakin sedikit TT yang digunakan untuk merawat pasien dibandingkan dengan TT yang telah disediakan. Jumlah pasien yang sedikit ini bisa menimbulkan kesulitan pendapatan ekonomi bagi pihak memperhatikan hal-hal tersebut diatas maka perlu adanya suatu nilai ideal yang menyeimbangkan kualitas medis, kepuasan pasien, keselamatan pasien, dan aspek pendapatan ekonomi bagi pihak ideal untuk BOR yang disarankan adalah 75% – 85%. Angka ini sebenarnya tidak bisa langsung digunakan begitu saja untuk semua jenis RS. RS penyakit khusus tentu beda polanya dengan RSU. Begitu pula RS disuatu daerah tentu beda penilaian tingkat “kesuksesan” BOR-nya dengan daerah lain. Hal ini bisa dimungkinkan karena perbedaan sosial budaya dan ekonomi setempat.

rumus bor rumah sakit